Kamis, 27 Juni 2013

Otak-Otak Panggang (Tanpa Santan)



Kali ini kita akan membahas ‘’Otak-Otak Panggang’’, salah satu makanan khas dari Palembang  yang sudah terkenal dan bisa ditemukan didaerah-daerah lain di kawasan Indonesia.
Kenapa kita membahas otak-otak panggang??? Yah...itu karena di sore hari yang cerah ini, mama saya membeli otak-otak panggang untuk dijadikan cemilan sore hari :D (Terima kasih ma ^.^)
Oke....langsung saja kita mereviewnya ^^

Perkenalan
Mungkin sebagian dari kita sudah sangat mengenal otak-otak panggang ini, tetapi mungkin untuk pembuatannya masih ada yang belum mengetahuinya ^^ (termasuk saya, makanya saya cek&ricek dulu sebelum menulis makanan ini :p) , Otak-otak dibagi menjadi 2 jenis, yaitu otak-otak panggang dan otak-otak goreng.
Otak-otak panggang sendiri dibagi menjadi 2, yaitu otak-otak panggang dengan campuran santan dan otak-otak panggang tanpa santan, untuk kali ini kita akan membahas tentang ''Otak-otak Panggang Tanpa Santan.
Untuk otak-otak itu sendiri, terbuat dari campuran daging ikan yang sudah dihaluskan , yang diberi garam, air es, dan cincangan bawang merah, dan diuleni sampai menjadi kalis dan bisa dibentuk.
Untuk beberapa jenis ikan yang dagingnya lembek, bisa ditambahkan sedikit sagu.
Setelah daging ikan tersebut selesai dibentuk, daging ikan tersebut diletakkan diatas sebuah daun pisang yang sudah dibersihkan,  setelah itu daging ikan dibungkus menggunakan daun pisang yang sama, dengan cara menyatukan kedua sisi daun pisang tersebut menggunakan lidi  (benar-benar kreatif banget penemu otak-otak ini  :D), dan terakhir, daging ikan yang sudah terbungkus rapi itu dipanggang diatas sebuah panggangan arang :), dan jadilah “Otak-Otak Panggang”

Penampilan
Otak-otak panggang ini disajikan dalam balutan daun pisang yang tengahnya sudah berwarna kehitaman, biasanya bahkan sampai daun pisang yang terbakar itu rontok saat dipegang, tapi itu adalah ciri khas dari otak-otak panggang tersebut (tidak berwarna hitam dan tidak ada rontokan daun pisang, bukan otak-otak panggang namanya, tapi otak-otak belum matang :P )
Untuk otak-otak panggang ini sendiri, biasanya mereka selalu ditemani dengan kuah cabai cuka atau kuah sambal kacang.
Untuk otak-otak panggang kali ini, mereka ditemani dengan dengan kuah cabai cuka :).

Otak-Otak
Dewasa ini, kita sering sekali menemukan otak-otak yang hanya bungkusnya saja yang besar, tetapi isinya kecil dan tipis, benar-benar menyesuaikan arti “mengalir di tenggorokan >,<”  selain itu terkadang otak-otaknya sudah berubah haluan, otak-otak yang asli berisikan daging ikan murni yang dicampur bumbu dan TERKADANG sedikit campuran sagu (tergantung jenis ikannya), saat ini banyak sekali ditemukan otak-otak berisikan tepung sagu dan terigu yang dicampur sedikit daging ikan (biar ada bau-bau ikannya dikit) hehehee....
 Nah...karena itu, waktu saya membuka otak-otak yang dibelikan mama saya ini, saya cukup kaget, karena otak-otaknya berukuran cukup besar dengan ketebalan yang lumayan (wow....kenyang nih :D), dan..... saat dimakan..... benar-benar terasa daging ikannya (hmmm....mantap yumm) ...
Selain itu, jangan takut akan bau amis ikannya, karena saat saya memakannya, tidak tercium bau amis ikannya sama sekali.
Untuk rasanya, otak-otak ini tanpa kuahnya pun sudah terasa enak, karena bumbunya yang pas, baik itu rasa asin maupun rasa bawangnya bercampur dengan pas tanpa ada yang dominan,  dan hal ini membuat kita bisa menikmati rasa ikannya dengan baik ^^
Untuk tekstur otak-otak ini sendiri, yaitu kenyal tetapi tidak alot, hampir seperti memakan agar-agar ....^_^....

Kuah Cabai Cuka
Kuah cabai yang menemani otak-otak ini  sama seperti kuah cabai cuka lainnya, yaitu asam kecut manis, tanpa terasa pedas sama sekali.^^
Dan yang saya suka, dari kuah cabai ini adalah penambahan potongan bawang putih yang cukup banyak, jadi kuahnya tidak terlihat kosong dan rasanya pun lebih gurih dan wangi karena bawang putih tersebut.
Biasanya saya memakan otak-otak ini dengan cara merendamnya selama beberapa detik didalam kuah cabai tersebut, dan saat dimakan..... wow O,o.... otak-otak yang terasa kenyal saat digigit tersebut terasa menyemburkan kuah cabainya ,  dan kuah cabai tersebut langsung menyatu dengan otak-otak yang sangat terasa daging ikannya ini :D (bisa dibayangkan enaknya otak-otak ini :D, yummy double deh pokoknya, dan double juga saya memakannya :D)

Kesimpulan
Otak-otak ini, memang sesuai dengan pengertian asli otak-otak, karena selain daging ikannya yang benar-benar terasa “ikan”, anda tidak perlu dipusingkan dengan bau amis ikannya, jadi cocok sekali buat anda yang suka makan ikan, tetapi tidak tahan dengan bau amis ikan, dan benar-benar recommended buat anda yang mengaku penggemar seafood ^^


Harga Rp 2.000,-/pcs

Selasa, 25 Juni 2013

Oriflame Bronzing Pearls

Banyak yang bilang kalau blush-on Bronzing Pearls ini bagus, dan kebetulan waktu itu  Bronzing Pearls sedang diskon, sayapun ikutan membelinya :D

Desain
Oriflame Bronzing Pearls dikemas dalam wadah berbentuk bulat ber warna Gold dengan tidak ketinggalan logo Giordani Gold nya, tapi sayang untuk logonya juga cepat terhapus karena pemakaian.
Saat dicoba untuk membuka dan menutup, tidak ada kesulitan sama sekali dan tutupnya lumayan rapat :D.
Saat dibuka kita akan menemukan busa yang dibawahnya terdapat bola-bola kecil berwarna warni, tergantung tipe bronzing pearls yang anda pilih.
Sekedar info, untuk busanya jangan dibuang karena busa itu berfungsi untuk menahan bola-bola tersebut agar tidak bercampur warnanya, karena saya mengalami sendiri sewaktu busanya jatuh dilantai ruang rias kantor, saya membuangnya (daripada saya ambil kembali , kan kita gak tau bakteri apa aja yang udah berkumpul disana X,X) dan besoknya waktu saya mau memakai lagi, bola-bolanya
sudah berwarna cokelat semua TT,TT (alamak...miris banget liatnya, mana baru berapa kali pakai)....
Untungnya sewaktu saya mencoba mengkuaskan kembali, warnanya pinknya tetap muncul, jadi masih terpakai sampai sekarang, tapi wadahnya jadi kotor banget  X,X
Di dalam wadah tersebut juga terdapat kaca yang ukurannya cukup besar, cukup membantu kalau kita ketinggalan kaca :D (ketauan suka bawa kaca kemana-mana).

Bronzing Pearls
Warna pearls saya sudah coklat semua :(
Saya memilih Bronzing Pearls tipe Natural Radiance , yang didalamnya lebih banyak warna cerah ketimbang warna cokelatnya (kalau sekarang sich cokelat semua  punya saya) .
Saat dipakai memang warna yang dihasilkan samar-samar, jadi harus beberapa kali diikuaskan, tetapi kalau saya lebih menyukai yang seperti ini, jadi kita bisa mengatur tingkat warnanya,  ketimbang yang sekali poles warnanya langsung terang, berabe tar kalau keterangan .... bisa dikira Jeng Kelin  X.X :D
Oh ya...warna yang dihasilkan bronzing pearls ini gak full pinky, tapi ada samar-samar cokelatnya juga, jadi warna yang dihasilkan pun lebih bagus, dan bagi yang berwajah bulat seperti saya bisa dikuaskan digaris senyum pipi agar hasilnya selain rona pink alami juga wajah terkesan tirus.

Kelebihan
  •           Wadahnya bagus dan terkesan elite
  •           Warna yang dihasilkan bagus dan halus
  •            Kacanya besar


  Kekurangan
  •           Harganya mahal
  •           Harus mencari penjual katalognya dahulu

 Harga : +/- Rp 200.000,-  (tergantung ada promo diskon atau tidak )
 Recharge : Ya, kalau lagi diskon dan dananya tersedia

Senin, 24 Juni 2013

Omellete dan 3 Saus Khasnya

Omellete....makanan yang biasanya dijadikan menu sarapan ini,  oleh saya dan teman-teman saya dijadikan sebagai  “Cemilan” (*.*”) malam :D.
Kenapa malam??? Karena biasanya kita baru bisa ke rumah makan tersebut pada malam hari, setelah selesai bekerja ^^
Berikut adalah review Omellete ini (Monggo dibaca :-) )

Penampilan

Omellete ini hadir dengan penataan sederhana yang cukup indah,.
Berbentuk setengah lingkaran (saya yakin setengahnya lagi ada di piring teman saya :D ), dengan tebal omellete yang bikin perut saya langsung menyanyikan nada dering, ditambah hiasan sayuran disampingnya , omellete ini hadir dengan selalu  ditemani ketiga saus khasnya.

Omellete

Untuk rasa omellete ini sendiri sebenarnya tidak ada rasa yang terlalu khas, tetapi didalam omellete ini turut dicampurkan juga berbagai macam bawang dan daun bawang serta paprika hijau dan merah.
Selain untuk menambah warna dalam omellete ini, paprika yang ada didalam omellete tersebut adalah favorit saya ^^, kenapa??? Karena saya suka dengan tekstur paprikanya yang tidak keras tetapi juga tidak terlalu lembek (ketemu lagi kita sama si “ lembek “ :P )
Selain itu, yang saya suka dari omellete yang dijual disini, yaitu dari omelletenya yang dimasak dengan baik, kulit luarnya garing kecoklatan dan bagian dalamnya matang sempurna (paling malas banget kan kalau ketemu makanan yang enak, gak taunya malah dibagian dalamnya ada yang kurang matang X_X )

Saus

Seperti yang telah disebutkan diatas, omellete ini selalu hadir dengan ketiga teman sausnya yang berwarna merah , putih , dan merah lagi :D.
Untuk saus yang disebelah kiri adalah saus tomat, untuk rasa.... yah...sama seperti rasa saus tomat botolan biasanya, jadi tidak perlu saya rincikan lagi (Lanjuuut :D )
Untuk saus yang berada ditengah,  yang berwarna paling putih diantara lainnya ( ya iyalah yang lain warnanya merah #abaikan ), saus ini boleh saya katakan seperti pasta bawang, karena bentuknya yang lebih mirip pasta dan rasanya yang dominan bawang putih >>>  jadi  bagi yang sedang makan bersama pasangannya,  saus putih ini bisa disingkirkan dahulu... Loh kenapa>>> yah... kali aja pacar kalian gak suka wangi bawang putih (tolong jangan berpikir ke hal-hal yang lain :D ) #abaikan sekali lagi :P
Untuk saus yang berada  di paling kanan , saus ini mengingatkan saya akan saus pasta (atau itu memang saus pasta.... hmmm (berpikir)...hmmm (masih mikir)....hmmmm saya lupa :D ).
Saus ini adalah saus kesukaan saya, biasanya omellete langsung saya celupkan di saus ini saja rasanya sudah enak, karena sudah ada rasa asam manis yang melekat di saus tersebut :-)

Kesimpulan

Tingkat kematangan omellete yang baik ditambah dengan campuran bawang dan paprika didalamnya sudah cukup lezat, ditambah lagi dengan adanya ketiga saus pendamping yang bisa dipilih membuat omellete ini terasa “yummmmyyy....” ^^
Tebalnya omellete ini juga cukup mengenyangkan kita, jadi bagi yang belum sempat makan padahal hari sudah malam, tetapi juga gak mau makan nasi atau makanan berat lainnya (maunya apa si @.@) omellete ini bisa dijadikan pilihan :-)

Lokasi : Roti Bakar 88

Harga : Rp 12.000,-

Ayam Penyet

Ayam Penyet....yupzzz siapa yang tak kenal kuliner satu ini,  kuliner yang biasanya cukup sering hadir di rumah makan-rumah makan di Indonesia.
Berikut ini, saya akan mereview ayam penyet yang berasal dari rumah makan langganan “Delivery Order”  saya dan rekan kerja ^^

Penampilan
Karena saya hanya pernah delivery order, saya tidak tahu bagaimana jika ayam penyet ini disajikan di atas piring, jadi kali ini saya hanya akan mengomentari tentang penampilan ayam penyet ini dalam pose (X,X) delivery order :P.
Ayam penyet ini hadir dengan rekan-rekan satu paketnya, yaitu nasi plus taburan bawang goreng diatasnya, lalapan , dan tidak ketinggalan sambalnya (Hal yang penting).
Sebenarnya mereka semua terlihat menggugah selera, tetapi ada satu yang bagi saya agak merusaknya, yaitu wadah styrofoam.
Jujur saja, saya kurang menyukai styrofoam yang walaupun praktis, tetapi efeknya tidak baik untuk kesehatan dan lingkungan.
Saya selalu mencoba meminimalisir penggunaan dari plastik dan styrofoam itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari saya, motto saya “Sayangi diri dan Cintai Bumi Indahmu Ini” ^^ jadi kalaupun saya secara langsung datang ke tempat penjualnya membeli makanan untuk dibungkus, saya biasanya menyediakan wadah sendiri (lebih sehat, lebih bersih, dan kebersihan lingkungan tetap terjaga) *^.^*
Akan tetapi, untuk makanan delivery order seperti ini, saya sepertinya terpaksa berkompromi dengan keadaan :=(

Ayam Penyet
Untuk tekstur ayamnya yang saya suka, yaitu bagian luarnya yang garing tetapi dalamnya digoreng tanpa membuat dagingnya menjadi kering.
Sedangkan untuk bahan penyetnya sendiri,  terdiri dari tomat yang dihancurkan bersamaan dengan daun kemangi dan bumbu-bumbu dasar lainnya.  
Saat pertama kali memesan ayam penyet ini, saya hampir tidak menyadari kalau bahan penyetnya dominan dengan tomat, hal ini dikarenakan bentuk tomatnya yang sudah dieluk hancur terlihat seperti pasta encer.
Saya baru menyadari saat akan memakannya, saya menemukan ada kulit tomat yang masih belum terulek hancur (yahhh...patut dimaklumi, karena mengulek tomat sampai jadi seperti pasta juga pasti amat melelahkan x.x ) , selain dari hal tersebut, kita juga bisa mengetahui kalau bahan penyet ini dominan dengan tomat pada saat memakannya.
Saat memakan ayam penyet ini, rasa asam tomat tidak terlalu berasa, tapi wangi segar dari tomat tersebutlah yang akan menyadarkan kita kalau bahan penyetnya dominan dengan tomat, ditambah dengan adanya daun kemangi yang dicampurkan dalam bahan penyetnya......hmmmm..... yummmmyyyy..... ^^ like it..... :D :D :D

Kesimpulan
Dengan harga terjangkau dan porsi yang bisa dipilih ayam ini memang patut dicoba, ditambah lagi dengan rasa ayam penyet yang enak dengan tekstur ayam penyet yang tidak terlalu basah dan juga tidak terlalu kering, tidak heran , ayam penyet ini menjadi langganan order kami ^^


 Harga : Rp 11.000,- (Porsi besar)
                Rp 9.000,- (Porsi sedang)



Minggu, 23 Juni 2013

Pensil Eyeliner PIXY


Saya amat suka akan eyeliner, menurut saya eyeliner adalah kunci riasan ^^  make-up tanpa eyeliner serasa sayur gak pake garam :D (lagi-lagi nyambung ke makanan X,X )
Saya paling suka menggunakan eyeliner cair, tetapi karena lipitan mata saya yang berbeda antara mata satu dengan yang lainnya, maka saya harus menggunakan scot , dan untuk memasang scot dengan baik, biasanya memakan banyak waktu.
Jadi saya terpikir untuk menggunakan pensil eyeliner , melirik teman saya yang  kalau pakai pensil eyeliner tinggal “ srat sret srat sret selesai” ( maksudnya gores kanan gores kiri selesai ) tanpa perlu menunggu eyelinernya kering, maka saya pun ikutan membeli pensil eyeliner pixy (hasil dari melirik teman juga X.X”) , kalau soal lipitan mata beda urusan belakang, tinggal tutup poni aja sebelahnya :P :D  (kalau udah terburu-buru semua hal dihalalkan :D )
Dan.... berikut reviewnya :

Desain

Eyeliner PIXY ini memiliki ukuran panjang sekitar  12cm dan diameter  0.8cm , jadi pas digenggaman, gak terlalu kurus panjang kayak pensil sekolah :P .
Dibalut dengan warna khas PIXY, yaitu Pink dengan ujung berwarna hitam atau cokelat , tergantung warna eyelinernya,  eyeliner PIXY terlihat cukup cantik, tapi sayangnya untuk logo PIXY tidak bertahan lama.
Eyeliner ini juga mempunyai tutup yang rapat ( Poin Penting !!! )

Tekstur Eyeliner

Saya membeli eyeliner PIXY yang berwarna hitam, untuk bagian ujungnya, eyeliner PIXY ini tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek , jadi boleh dikatakan saya suka tekstur dari eyeliner ini karena menurut saya kalau bagian ujungnya terlalu lembek bisa-bisa waktu dipakai dimata malah patah lagi (berabe dong X.X”) dan kalau terlalu keras juga malah gak enak waktu menggoresnya (emangnya pensil kali :P )

Penggunaan

Saat eyeliner ini dipakai di mata, tidak ada kesulitan sama sekali, sekali gores langsung hitam ( Good :D ).
Tapi....setelah sejam’an dipakai saya merasa kecewa >,< .... Kenapa ???
Karena mata saya terlihat seperti habis ditinju, bagian bawah dan atas mata saya ada warna hitam samar, lunturan dari eyeliner yang saya pakai (saya pakai diatas kelopak mata dan dibawah mata ) TT,TT
Tetapi, saya tidak menyerah saya pikir mungkin itu karena saya terlalu aktif kemarin, makanya jadi luntur ( nyari-nyari alasan, padahal sebenarnya Cuma sayang aja eyelinernya kagak kepake ) .
Beberapa hari kemudian saya pakai lagi, dan saya mendapatkan hasil yang sama  (T_T)  (T_T)
P.S : Setelah cek sana sini (ternyata ada yang hasilnya seperti saya dan ada juga yang hasilnya bagus ) serta melihat teman saya sendiri sudah bertahun-tahun memakai eyeliner PIXY ini dan hasilnya bagus, menurut saya mungkin eyeliner ini lebih cocok untuk wajah yang normal atau kering (It’s Just My Opinion :D kalau gak nyambung atau malah ada yang tau jawaban yang benar tolong diinfo ke saya ya  :D Tq )

Kelebihan

-          Desainnya pas digenggaman
-          Tutup yang rapat
-          Tekstur dan warna eyeliner yang baik

Kekurangan

-          Dibeberapa orang suka luntur

Harga : Rp 19.000 - Rp 21.000

Sabtu, 22 Juni 2013

Steak Tuna Mushroom

“Steaknya murah , rasanya juga enak, trus porsinya juga lebih besar daripada steak X”
Begitulah kiranya  kata-kata  teman saya, waktu dia membujuk saya untuk menemaninya makan steak di salah satu rumah makan favoritnya ^^
Beberapa hari kemudian, akhirnya kesampaian juga kita singgah di rumah makan tersebut, dan memang rumah makan ini memang mengkhususkan diri di steak, walaupun jika anda tidak suka steak anda bisa memilih menu lainnya yang bukan steak.
Untuk kali ini, Saya mencoba “Steak Tuna Mushroom “, berikut adalah hasil review saya :)

Penampilan

Seperti beberapa rumah makan lainnya, steak ini disajikan diatas sebuah hot plate yang membuat steak ini datang dengan kepulan asap :D :D , mengingatkan saya dengan penyanyi di panggung yang terkadang memakai efek asap, Cuma kalau steak ini asapnya  di atas makanan, kalau penyanyi cukup di bawah kaki saja, karena pastinya akan terlihat aneh jika efek asap ada di kepala penyanyi :D (oke...abaikan...penulisnya sedang error :P )
Steak ini disajikan dengan potongan sayuran , kentang , dan jamur, serta kuah kental yang menemaninya .

Rasa

Untuk daging ikannya, sebenarnya lumayan karena daging ikannya walau tanpa kuah tetapi sudah memilki rasa, untuk rasanya lebih dominan ke rasa asin.
Hanya yang menurut saya agak mengganggu, yaitu bau amis pada ikan masih dapat tercium saat saya  memakannya >;<
Untuk kuahnya sendiri, tidak ada rasa yang dominan, hanya kuah kental dengan rasa asin yang samar, tetapi mungkin ini bertujuan agar kita bisa menikmati rasa daging ikannya (always positive thinking :D )
Oh ya...karena namanya juga Tuna Mushroom pastinya harus ada jamurnya dong, jamurnya hanya terdiri dari beberapa potongan saja (mari dihitung :D ) dan ditaruh diatas ikannya, untuk jamurnya sendiri yang dipakai yaitu jamur kancing (jamur champignon ).
Yang saya suka dari steak ini malah sayuran dan kentangnya,  kentangnya memiliki warna kuning yang bagus tanpa ada belang-belang cokelat atau malah hitam :P dan sayurannya pun juga sudah direbus sampai matang, karena saya pernah mengalami kejadian saat makan steak  di tempat lain, sayurannya seperti buncis dan wortel sebagian masih keras  (*3* saya bukan kelinci mas/mbak koki >_<)

Kesimpulan

Kuliner satu ini bisa menjadi salah satu referensi anda saat anda sedang ingin memakan steak  dengan rasa yang lumayan tanpa membuat kantong anda berlobang :P.
Atau saat anda sedang berada di tanggal tua, tetapi mendadak ‘ngidam’ steak....yoo wesss...anda bisa mencoba berbagai pilihan steak di rumah makan tersebut :D

Lokasi : WS

Harga : < Rp 20.000,- 

Jumat, 21 Juni 2013

Tomyam

Nah...kalau kuliner kali ini sebenarnya berasal dari ketidaksengajaan saya menemukan brosur salah satu rumah makan di tumpukan kertas-kertas.
Dari rasa iseng melihat-lihat...gak taunya malah kita semua jadi “ngiler” melihat banyaknya menu yang menarik dengan harga murah meriah (yeaaay...mari kita bersiap kuliner ria (≧∇≦)/ )...
Dan setelah sepakat menentukan menu apa saja yang kita pilih, orderpun langsung dilaksanakan, untuk kali ini saya memesan Tomyam.
Berikut,,,adalah reviewnya :D Mari dibaca....

Penampilan

Tomyam ini hadir dalam warna yang paling mencolok diantara pesanan  lainnya (ya iyalah Fan... orang yang lain pada pesan nasi goreng sama sapi blackpepper :D, gimana kagak mencolok ).
Yupzzz...tomyam ini hadir dengan kuah berwarna  orange kemerahan dengan berbagai isi pelengkapnya, yaitu potongan daging ayam, udang besar, dan cumi.

Kuah Tomyam

Untuk makanan seperti tomyam, sup, dan makanan berkuah lainnya memang  menurut saya yang paling penting adalah rasa kuahnya.
Bukan berarti isinya tidak penting, tapi untuk isi sendiri itu bisa dimodifikasi sesuai keinginan pembuatnya , sedangkan untuk kuahnya biarpun berbeda pembuatnya tetapi kuah tersebut memiliki kekhasannya sendiri yang tidak bisa diganti ^^
Dan untuk kuah tomyam ini sendiri, saat pertama melihatnya saja sudah menerbitkan rasa lapar saya (matahari..kali terbit :D ) dan saat pertama kali saya menghirup kuahnya, kuah tomyam tersebut langsung membuat saya “falling in love” .... Kenapa???
Karena rasa kuahnya yang berasa asam manis itu benar-benar menyegarkan^^...
Rasa segarnya itu seperti saat kita kehausan di padang pasir  (maaf, ini hanya salah satu khayalan tingkat tinggi saya :P ) dan akhirnya kita menemukan segelas air dingin....wiih segernya,,,, :D :D :D
Begitupun yang saya rasakan.... saat mata mulai mengantuk dan badan terasa lelah, menghirup kuah tomyam ini, mata langsung  “tingting” dan badan langsung “kembali ke garis oke” ^,^

Isi Tomyam

Untuk isi tomyam ini sebenarnya tidak terlalu banyak, tapi sudah termasuk lumayan mengingat harganya yang murah.
Yang paling saya suka dari isi tomyam ini adalah potongan daging ayamnya yang lembut, tidak memerlukan banyak usaha, daging ayam tersebut langsung hancur di dalam mulut saya,  sedangkan untuk udang dan cuminya sendiri saya tidak merasakan kekhasan khusus.
Di dalam tomyam ini juga diikutsertakan bahan-bahan yang dipakai untuk memasak tomyam ini, yaitu daun jeruk, serai, irisan cabai dan jahe.
Oh ya, walaupun di dalam kuah tomyam ini juga disertai irisan cabai, tapi rasa pedas sama sekali tidak terasa ^^

Kesimpulan

Tomyam ini langsung menjadi makanan favorit saya, rasa kuahnya yang terasa segar saat dihirup dan diisi dengan potongan daging ayam yang lembut serta seafood kesukaan saya, yaitu udang dan cumi,,,
Benar-benar sempurna bagi saya apalagi ditambah dengan harganya yang amat terjangkau ^^
Akan tetapi, lagi-lagi saya harus kecewa karena hanya bisa mencicipi makanan ini sekali saja, karena selain brosur nya yang hilang, baik itu no.telp, nama, maupun alamatnya tidak ada yg tahu  T_T

Harga : Rp 18.000,-




Kamis, 20 Juni 2013

Seafood Yakiniku Udon

Well...kali ini kita akan membahas salah satu kerabat jauh mie, yaitu “Udon” ^^
Langsung saja kita mereviewnya,,,

Penampilan
Sesuai namanya “Seafood Yakiniku Udon” ,maka saat pertama kali melihatnya kita akan menemukan udang dan bakso ikan yang diletakkan di bagian atas udon.
Selain itu dibagian pinggirnya kita juga dapat melihat kuah udon yang cukup banyak dihiasi dengan telur orak-arik, kol, dan serutan wortel, dan untuk taburan atasnya ditambahkan potongan nori kering.

Rasa
Walaupun udon berbentuk seperti mie, tetapi udon memiliki tekstur yang lebih tebal dan lebih kenyal daripada mie.
Dan inilah yang saya suka dari Seafood Yakiniku Udon ini, yaitu saat memakannya, saya bisa merasakan udon, seafood, dan sayurannya bercampur menjadi satu dengan kuahnya dan hancur didalam mulut saya dengan rasa asam manis yang menyegarkan :D
Yupsss....boleh dikatakan selain udonnya yang dimasak dengan baik, kuah pada udon ini menjadi kunci utama dari masakan ini.
Karena seperti yang telah saya katakan sebelumnya, tekstur udon lebih tebal dan lebih kenyal daripada mie, jadi membutuhkan kuah yang kuat rasanya agar udonnya tidak terasa hambar :)
Selain itu, rasa asam manis ini sendiri juga sedikit mengingatkan saya akan kuah fuyunghai  atau ikan asam manis, hanya bedanya kuah pada seafood yakiniku udon ini lebih ringan, dan rasa asam manisnya lebih kuat, hal inilah yang membuat udon ini terasa menyegarkan.

Kesimpulan
Bagi penggemar makanan Jepang, kuliner ini patut dicoba, apalagi jika anda juga penggemar seafood, karena saat anda memakan udang yang sudah berlumuran kuahnya anda akan merasakan kekenyalan dari udang yang bercampur menjadi satu dengan rasa asam manis yang lezat.
Dan tanpa disadari, piring kita sudah bersih dari isinya...^_^

Lokasi : Furamen
Harga : +/- Rp 25.000,- (saya lupa pastinya ) ^^

Pilihan rasa : Seafood atau Chicken

Bedak Padat Sariayu

Bedak padat ini pernah saya pakai waktu SMK, tetapi setelah saya bekerja dan harus pindah ke kota lain saya mengalami permasalahan kulit yang cukup parah. Wajah saya timbul banyak jerawat , dibagian dahi sampai gak keliatan gara-gara jerawatnya banyak dan besar-besar sedangkan bagian yang lain tinggal menyususul si dahi TT.TT
Akhirnya setelah mencoba berbagai macam obat jerawat dan hasilnya tidak ada yang mempan, saya berobat ke dokter. Di sana saya dianjurkan juga untuk memakai produk dari dokter tersebut yang didalamnya juga termasuk bedak, dan semenjak itu saya tidak pernah memakai bedak sariayu ini lagi.
Sampai setelah 2 tahun lamanya , saya pulang kampung (ckckck... bahasanya udah kayak abis merantau kemana aja :D ) saya perlahan – lahan meninggalkan produk dokter tersebut, dan untuk bedaknya saya mencoba kembali ke sariayu ini.
Berikut reviewnya, cekidot :D

Desain
Dalam hal desain, bedak padat sariayu ini seperti kebanyakan bedak padat lainnya, bebentuk bulat dengan kaca dan spons dibagian dalamnya.
Diiringi dengan warna hijau muda teduh (saya bingung namanya apa *.*'' ) bedak ini memang sesuai dengan “plus-plus”  yang disandangnya, yaitu SPF 15 dan Refreshing  Aromatic, dan memang saat memakai bedak ini akan tercium wangi yang menyegarkan (beberapa bedak , khususnya yang bentuk padat  terkadang baunya kurang enak ) .
Selain itu , daya tahan untuk cengkraman tutupnya juga baik, biarpun sering buka tutup,  tapi untuk cengkramannya seperti waktu pertama membeli.
Dan saya memang selalu berusaha mencari alat make-up yang tutupnya bekerja dengan baik (udah kayak orang aja :D ) karena selain dari kitanya yang harus menjaga kebersihan make-up,  tutup  make-up tersebut tetap memegang peranan penting . Percuma dong, capek-capek dibersihkan ternyata isinya kotor gara-gara tutupnya gak rapat (hehehe)


Spons
Sebenarnya saya kurang ahli dalam menilai spons, tetapi menurut saya spons yang disertakan dalam paket penjualan termasuk lumayan enak waktu dipakai dan awet juga :D ( kalau ada yang mau menambahkan bisa ditulis dalam kolom komentar , biar sama-sama belajar ^^ )




Bedak dan Penggunaanya
Sebenarnya saya cukup puas dengan bedak ini, hanya saja jika sebelumnya saya memakai BB cream atau sunblock sebagai dasarnya, bedak ini agak sulit menyatu dan warnanya menjadi terlalu putih di muka saya.
Tetapi untuk selebihnya saya suka apalagi dengan tambahan SPF 15 (gak terlalu besar sich jadi tetep harus pake sunblock , tapi lumayanlah ) dan wanginya yang menyegarkan (malas banget kan kalau pake bedak yang kita sendiri baunya gak suka :D ) bikin saya lebih semangat bermake-up ^^.


Kelebihan
-          Tutup wadah bedak rapat
-          Ada tambahan SPF 15 dan Refreshing Aromatic
-          Harganya murah

Kekurangan
-          Kurang menyatu dengan BB Cream atau sunblock


Harga : Rp 10.000,-

Rabu, 19 Juni 2013

Lip Ice Sheer Color


Kecantikan  –  Yah.... setelah beberapa hari ini kita membahas tentang makanan, maka kali ini saya akan menulis tentang hobby saya yang berikutnya, yaitu kecantikan.
Saya akan mereview beberapa alat make-up yang pernah saya pakai, untuk kali ini saya akan mereview tentang  “ Lip Ice Sheer Color “.

Awalan

Saya bukanlah seorang penyuka lipstik dan lipgloss,  karena setiap kali saya memakai lipstik atau lipgloss maka bibir saya akan terasa kering dan pecah-pecah, terkadang malah kulitnya sampai mengelupas sehingga terasa perih  TT,TT
Tetapi karena tuntutan pekerjaan, dimana  waktu itu saya bekerja sebagai Front Office saya diwajibkan untuk berpenampilan sempurna, dan lipstik masuk ke dalam “List Wajib”  L
Selama bekerja saya telah mencoba beberapa lipstik / lipgloss / lipbalm dari yang harganya murah sampai lumayan mahal (tolong perhatikan kata lumayannya :D ) dan tak satupun yang cocok, kalaupun cocok hanya bersifat sementara.
Dan setelah sekian lama mencari.... akhirnya saya menemukan solusi atas permasalahan saya, yaitu Lip Ice Sheer Color ini ^^

Desain

Lip Ice Sheer Color ini memiliki desain yang  panjang lurus, dengan panjang sekitar  8cm dan diameter  1cm, jadi memudahkan kita untuk membawanya kemana saja.
Untuk mengeluarkan isi lip ice kita cukup memutarnya dibagian bawah, sama halnya seperti menggunakan lipstik.
Akan tetapi, ada 1 bagian yang menurut saya agak sedikit mengecewakan yaitu, dibagian tutupnya.
Model tutup yang tidak terlalu rapat, beberapa kali membuat tutup Lip Ice ini terbuka  tanpa sengaja, dan menurut saya hal itu cukup fatal, karena penggunaan dari Lip Ice ini sendiri yang diaplikasikan langsung ke bibir.
Mungkin akan lebih baik jika tutup Lip Ice ini diubah menjadi berulir , seperti halnya tutup botol kemasan, sehingga kebersihannya tetap terjaga (saya berharap semoga desain tutupnya segera berubah (“berharapdotcom” :D )

Aroma

Mengandung Vit E , Aloevera , UV Protection
Untuk pilihan aromanya, Lip Ice sheer color mempunyai beberapa pilihan , seperti Original (tanpa wangi apapun), Strawberry, Orange , dan Apple.
Selama ini saya hanya pernah memakai yang original dan strawberry , saya paling suka yang strawberry karena pada saat dipakai tercium wangi-wangi strawberry, membuat mood saya lebih baik ^^.

Fungsi dan Penggunaan

Lip Ice ini berfungsi untuk membuat bibir kita terlihat pink alami, jadi walaupun tidak memakai lipstik, saya masih bisa lolos pemeriksaan karena Lip Ice ini
(thank u Lip Ice ^^ ).
Kelemahan dari lip ice ini sendiri, yaitu tidak dapat bertahan lama, apalagi jika anda makan dan minum langsung dari gelas atau botol maka lip icenya akan cepat terhapus, jadi untuk meminimalisir hal tersebut anda bisa menggunakan sedotan.
 Tapi kalau menurut saya hal tersebut tidak terlalu masalah, karena kalau memang lip icenya hilang tinggal dipoles saja lagi, gak lama kok cukup 2x olesan di masing-masing bibir dan.....  tadaaa :D ... bibir pun perlahan-lahan akan pink kembali ^^

Kelebihan :

-          Sangat cocok untuk bibir saya yang amat sensitif
-          Bentuknya mini jadi mudah dibawa kemana-mana
-          Harganya masih terjangkau
-          Membuat bibir terlihat pink alami dan tampak sehat

Kekurangan

-          Tutup tidak rapat
-          Warnanya tidak bertahan lama

Harga : Rp 25.000,-  (terkadang bisa kurang dari harga tersebut,  khususnya  untuk yang tinggal di kota besar seringkali Lip Ice ini mendapat potongan harga ^^ )
Repurchase : Pastinya !!!  masuk list wajib ^^


Senin, 17 Juni 2013

Nasi Bakar Ikan Peda

Nah... kalau yang ini recommended dari teman saya.... katanya setiap ke rumah makan tersebut, ia selalu memesan Nasi Bakar Ikan Peda ini...
Kalau meniru kata-katanya  “ Enak Neng,,, ini kesukaan gw setiap kali kesini, selain nasinya enak, porsinya juga besar “ (Jadi mikir, nih makanan jadi favorit karena rasa atau porsinya ya =_=”  )
Tapi karena memang baru pertama kali ke rumah makan tersebut, akhirnya saya ikutin saran dia....
Dan inilah hasil percobaan saya.... eng ing eng (imajinasikan kalau itu adalah musik penggiring :D )

Penampilan
Saat datang nasi bakar ini disajikan dengan teman-temanya yaitu kerupuk, tempe dan tahu goreng tepung, serta lalapan.
Dan seperti teman saya bilang, nasi bakar ini memang terbilang besar jika dibandingkan dengan rekan-rekan sesama nasi bakar :D ,
Saat dibuka, di dalam nasi bakar tersebut terdapat potongan tahu,irisan cabe, ikan peda,  ikan asin, daun hijau (untuk 2 yang terakhir, saya gak tau namanya, harap dimaklumi karena masih amatir )

Rasa
Untuk rasa nasi bakarnya sendiri  lumayan enak, kondisi nasinya terbilang pas, gak overcook dan juga gak kekeringan, selain itu nasinya pun cukup gurih. 
Tapi karena didalam nasi bakar ini terdapat 2 ikan yang sama-sama asin, maka kalau lagi kegigit ikannya double,  rasanya bakal asin banget X,X
Untuk gorengannya disediakan tempe dan tahu yang dibalur tepung, yang unik adalah dari tempe gorengnya yang dipotong agak tebal, jadi rasa tempenya masih kerasa.

Kesimpulan
Saya cukup suka akan nasi bakar ini, mungkin kalau ada kesempatan untuk berkunjung ke sana, saya akan mampir dan mencobanya kembali.

Lokasi : Pasar Lama, Tangerang
Harga : Rp 18.000,-

Minggu, 16 Juni 2013

Ayam Kremes Super Lunak

Sebenarnya makanan ini saya lupa namanya, jadi saya kasih nama baru untuknya sesuai sifat nih ayam :D....
Yups.... sesuai dengan nama barunya  “ Ayam Kremes Super Lunak “ , ayam ini benar–benar sangat lunak ( yum... yumm...)
Untuk lebih lengkapnya, mari kita ke TKM ( Tempat Kejadian Makan ) ^^

Penampilan
Untuk penampilannya saya cukup suka, walau sayurannya terkesan agak kurang semangat, tapi sambal dan ayam kremesnya ini bikin perut saya menyanyikan nada dering ( maklum anak kos, seharian belum makan :D )
Tambahan juga dengan pemilihan piringnya, ijo-ijo gimana gitu ( Tapi bukan kolor ijo ya :D )...

 Ayam
Seperti  yang sudah saya bahas di awal tadi, sesuai dengan namanya ayam kremes ini memang benar- benar lunak (pake Banget ) , contohnya seperti pertama kali saya menyobek dagingnya, dagingnya benar-benar lembut dan langsung lepas dari tulangnya tanpa harus dipaksa dan dikikir-kikir (hayoo...ngaku siapa yang suka ngikir’in daging ayam sampe sich ayam benar-benar  telanjang :D ).
Yang kedua waktu saya gak sengaja menekan tulang ayamnya, tuh tulang benar-benar langsung ancur (ckkckck... berapa lama di presto atau malah direbus ya biar ayamnya begitu ).
Oh ya.... gara-gara keasyikan pengen ngomongin kelembutan dan kelunakan nih ayam, sampe lupa bahas bagian luarnya >_< hehehe
Untuk bagian luar nih ayam.... lagi-lagi sich Bapak Penjual  berhasil memikat selera saya (selera makanan ya... bukan selera yang lain :D ) padahal biasanya saya milih-milih kalau makan kulit ayam, kalau lemaknya gak dikikis... lebih baik gak deh ...
Kenapa saya sebut memikat, karena  selain kulitnya yang crunchy dan lemaknya yang sudah dikikis, bumbu ayam ini meresap sampe ke dagingnya, kebayang dong kalau dagingnya aja meresap apalagi kulitnya (yumm...yumm..yummy... )

Rasa
Kalau ayam kriuk itu lebih ke asin rasanya, ayam ini lebih bersifat gurih manis karena kecap,  dan untuk rasa manis kecapnya itu pun juga benar-benar pas, jadi cocok bagi saya yang gak suka makanan terlalu manis.
Ditambah lagi dengan adanya kriuk-kriuk yang garing dan sedikit terasa asin, plus nasi panas, sambal dan lalap..... wah yumm...yummm... banget deh....

Sambal
Untuk sambalnya sendiri, kalau dirasakan lebih mengarah ke asam pedas,  malah lebih dominan asamnya daripada pedasnya itu sendiri.
Jadi untuk mengalihkan rasa asam tersebut... saya menambahkan kecap manis sedikit, dan rasanya jadi yummy... ^^

Kesimpulan
Suka banget dengan kuliner satu ini, karena selain bumbunya yang memang sedap, juga kekhasan dari ayam tersebut, yaitu Garing di luar dan lembut didalam... Yummy....
Sayangnya waktu mau mencoba kuliner ini kembali, penjualnya sudah tidak berjualan lagi di tempat tersebut, sedih banget  T_T

Lokasi : Kantin Ungu
Harga : Rp 15.000,-


Sabtu, 15 Juni 2013

Sushi - Sushian

Sushi ini saya beli di salah satu foodcourt dengan harga murah meriah ^^  cuma Rp 13.000,- dan seperti kata pepatah “Ada Harga Ada Barang” maka rasa sushi ini pun ala kadarnya.
Untuk judulnya tanpa maksud menyinggung siapapun... saya sebenarnya lupa nama sushi ini dan isiannya pun saya lupa (seingat saya tuna ) , yang saya ingat tentang sushi ini adalah kata “Sushi - Sushian " , karena itu maka saya memberi judul ini pun berdasarkan ingatan saya yang ala kadarnya :D

Penampilan

Sushi ini datang dalam 5 potongan “mini”  yang disusun dengan rapi dan dihias cukup cantik, cukup mengundang selera saya ( hehehe ) beserta soyunya.

Rasa

Dalam hal rasa, seperti yang saya katakan di atas “Ada Harga Ada Barang” maka rasanya pun biasa-biasa saja, tidak ada keistimewaan sama sekali, Cuma ada rasa asam di mulut saya yang sampai sekarang saya ingat  ( selain kata “Sushi- Sushian” ) setiap kali saya melihat foto sushi tersebut atau melewati standnya.
Selain itu untuk  penambahan rasa seperti wasabi dan soyunya pun sama sekali tidak membantu.
Soyunya hampir seperti air diberi garam saja dan untuk wasabinya Cuma ada sedikit rasa menyengat di lidah (lebih berasa makan permen mint daripada makan wasabinya untuk rasa pedasnya )  ^^

Kesimpulan

Harga yang murah mungkin yang membuat kualitas rasa sushi ini rendah, walaupun sebenarnya saya pernah menemukan sushi dengan harga yang lebih murah tetapi dengan kualitas rasa yang jauh lebih baik.
Positifnya (kata orang kita harus selalu positive thinking dalam segala hal , biar hidup lebih baik :D ) yaitu, jika anda sedang ingin berdiet mungkin anda bisa menjadikannya menu andalan , karena  rasanya yang kurang enak akan membuat anda tidak ingin makan.
Atau jika anda sedang ingin makan sushi tetapi lagi tanggal tua, anda bisa mencobanya,  soal rasa belakangan ,  yang penting keinginan anda kesampaian :P

Lokasi : Foodcourt

Harga : Rp 13.000 ,-

Nasi Bakar Cumi


Gak perlu basa basi.... Langsung ja kita cekidot J J J


Penampilan

Seperti halnya nasi bakar lainnya,  Nasi Bakar Cumi ini disajikan masih dalam keadaan terbungkus daun pisang lengkap dengan sambal, kecap,  goreng bakwan, kerupuk sebiji, serta panas dan uap yang masih mengepul J
Oh ya,,,, untuk ukuran dari nasi bakar ini boleh disebut termasuk agak kecil jika dibandingkan dengan nasi bakar di tempat lainnya, begitupun dengan teman-temannya yaitu sich kerupuk dan bakwan goreng J

Rasa

Soal  rasa nasi bakar ini terbilang lumayan, apalagi didalamnya ada potongan cumi kecil kesukaan saya (yummy) asin-asin gimana gitu.... hehehe J
Untuk mencicipi cuminya, kita harus membelah nasi bakar ini, karena posisi cuminya yang berada didalam nasi.
Sedangkan untuk jumlah cuminya sendiri , menurut saya cukup pas, gak kebanyakan dan gak kedikitan juga...
Tapi sayangnya untuk gorengan bakwannya agak berminyak  dan kerupuknya terlalu kecil...
Dan untuk sambalnya juga terlalu banyak minyak, saya jadi agak segan untuk memakai sambalnya.

Kesimpulan

Untuk overall saya suka nasi bakar ini, tapi untuk membeli kembali atau tidak saya akan mikir-mikir dulu, menilik harganya yang lumayan (hehehe )

Lokasi : Foodcourt
Harga : Rp 32.000,-
 P.S : Sayang banget gak bisa foto bagian dalam nasi bakarnya, karena gak enak aja lagi pergi bareng sepupu, tar keliatan rempongnya saya (hehehe)

Keripik Setan


Di pagi hari yang cerah ini, yang sangkin cerahnya bikin saya mengantuk :) , tiba-tiba datanglah teman kerja saya yang habis liburan ke Bandung...
Dari oleh-oleh yg dibawanya ada satu yg terlihat sangat “Menggoda” (bahasanya... lagi-lagi... ckckck X_X) yaitu  “Keripik Setan”.....
Berikut adalah sedikit reviewnya..... Cekidot....

Kemasan

Keripik ini dibungkus dalam kemasan cukup besar dan didepannya dipasang logo “keripik Setan” dan sesuai namanya dalam logo tersebut juga dipasang ikon “Setan” yang kalau boleh dibilang Cute jg (Ganjennya kumat  ; D )

Tekstur

Sebenarnya kalau yg namanya keripik itu kan ( menurut saya ) suatu panganan kecil yg bentuknya  tipis dan sifatnya garing....
Tapi kalau untuk Keripik Setan ini sendiri bentuknya lebih ke arah Kerupuk, tapi tetap kok keripik atau kerupuk ni mak nyoss walau tanpa sambalnya  ( izin minjam bahasa Pak Bondan ya pak ^^ )

Rasa

Sesuai namanya Keripik Setan ini benar – benar ajaib buat yg lagi ngantuk padahal harus kerja  (seperti saya), karena pedasnya yang bikin mata melek  ( air minum di tempat kerja sampe ikutan abis gara-gara nih keripik).
Oh iya, rasa pedas pada keripik setan ini juga tidak menimbulkan pahit di lidah setelah kita memakannya , makannya saya bilang Top Markotop ( minjam bahasanya lagi ya Pak ^^).
Cuma bagi penderita Diare, Maag , atau gangguan perut  lainnya atau yang gak kuat pedas harap hati-hati karena pedasnya itu sampe kerasa di perut.
Atau yang lagi kencan juga lebih baik disimpan dulu keripiknya, Kenapa?? Karena pedasnya keripik ini bikin kita keringetan kayak lari maraton ( kan gak lucu kalo lagi asyik kencan, make-up pada luntur semua gara-gara kepedasan :D )
Tapi.... Bagi yang ngakunya Pecinta Pedas.... Keripik Setan ini wajib masuk list Oleh-oleh anda di Bandung ^^

Lokasi : Toko oleh-oleh Bandung

Harga : Gak tau...namanya juga dikasih masa sibuk nanya’in harga (hehehe )

Mie Item

Nah.... Kalau yang kemarin kita pernah mereview Burger Item , kali ini kita akan mereview saudara sepupu sich Burger, yaitu.... eng ing eng  (anggap aja ini nada lagu :D )  “Mie Item “
Langsung  aja ya kita ke TKM ( Tempat Kejadian Makan )
Cekidot.....

Penampilan

Saat pertama kali datang, seperti  saudara sepupunya ( Burger Item ),,, yang menarik perhatian kita yaitu warna pada mienya.
Warnanya yg hitam pekat dihiasi dengan cacahan ayam dan sayur hijau malah sangat terlihat menggugah selera, singkatnya “ Simple is The Best “

Tekstur Mie

Untuk tekstur mie ini sendiri sebenarnya sama saja seperti tekstur mie lainnya dan untuk rasa pun hambar (tidak ada rasa)
Lah terus apa istimewanya dong ????  *,*
Nah... tenang pemirsa :D ....seperti yang tadi saya bilang “ Simple is The Best “ ( kayaknya sich penjual  waktu membuat nih mie juga mengusung tema begitu jg kali ya -_- ) jadi sederhana bukan berarti gak enak, malah menciptakan keunikan tersendiri, mau tau kenapa? Jawabannya ada di bawah

Rasa

Seperti yang saya bilang tadi untuk mienya memang terasa  hambar, tapi kunci untuk rasanya itu ada di cacahan ayam dan kuahnya.
Untuk cacahan ayam dan kuahnya itu memang lebih dominan ke asin.... truz kalau Cuma asin berarti biasa aja dong? Yah gak gitu juga, kan tadi saya bilang dominan ke asin bukan berarti Cuma ada rasa asin tetapi ada juga bumbu penyedap lain yang bikin sedap, tapi kalau untuk bumbu-bumbunya apa saja, saya kurang tau bisa ditanyakan ke penjualnya ;D 
Jadi kalaupun anda bukan penyuka mie basah, anda cukup memakannya bersamaan dengan cacahan ayamnya saja.
Sedangkan kalau saya sich memang paling suka kalau makanan  berkuah, makin banyak kuahnya saya makin suka.
Jadi  kalau saya langsung saja menuangkan kuahnya ke dalam mie (pastinya setelah terlebih dahulu icip satu-satu) dan hasilnya...  “walaahhh” (minjam bahasanya Chef Marinka ^^ ) Yummy...

Kesimpulan

Bagi penyuka rasa yang simple atau yang bosan dengan rasa yang terlalu kuat, mie ini Recommended banget buat anda.
Kalaupun ada kesempatan saya akan membeli mie ini lagi ;D

Lokasi : Furamen

Harga : Rp 14.000,- ( sekarang sepertinya sudah naik ) 

Jumbo Pastel


Bentuk

Sesuai namanya... pastel ni memang berbentuk JUMBO...
Kalau biasanya kita melihat pastel tu pasti yg ukurannya mini yg isinya abon dan yg paling besar jg paling segenggaman tangan..... Kalau yg ni bisa sampe 2 kepalan tangan ( WOW  *O*)
Dijamin makan satu aja pasti udah kenyang karena ukurannya (hahaha)

Tekstur Kulit

Untuk tekstur kulit pada pastel ini juga agak berbeda dengan pastel lainnya, karena kalau biasanya kulit pastel itu cendrung keras... kalau Jumbo Pastel ini kulitnya agak lebih lembek dari biasanya, tapi jg gak lembek-lembek banget sich (lembek kalau berhubungan dengan makanan , kurang enak banget didengarnya, tp sejauh ini belum ketemu kata yang cocok untuk menggantikannya, bagi yg tau bisa diinfokan ke saya biar sich “lembek” ini pensiun) :DD

Rasa
Isi pastel ini sama seperti isi pastel lain, yaitu potongan wortel dan kentang ( ya iyalah kalo gak dipotong mana muat +_+  :D )
Untuk rasanya tersendiri  sebenarnya hampir sama saja kayak teman-teman pastel lainnya, Cuma yg bikin khas yaitu potongan wortel dan kentangnya ini yg lebih lembek ( ketemu lg kita ma sich lembek *_*” ) jadi biarpun porsinya gede , makannya pun gak berasa (atau karena saya yg lapar ) :D

Kuah Cabe
Jika anda ingin penambahan rasa, dalam penjualan Jumbo Pastel juga disediakan kuah cabe.
Untuk rasa kuah cabe tu tersendiri memang rasa pedasnya tidak dominan malah lebih terkesan  agak asam kecut ( karena ada penambahan cuka ) , rasa kuah cabenya seperti  kuah cabe untuk cakwe.

Kesimpulan
Jumbo Pastel  menurut saya cocok untuk dijadikan sarapan ( bagi yang udah telat ke kantor ) atau bisa juga menjadi cemilan di sore hari sambil menunggu makan malam tiba.
Karena porsinya yang walaupun besar tidak terlalu berat dan gampang dicerna.

Lokasi : Gak tau, Cuma liat ja tuh makanan udah berpose menggoda di meja makan  :D

Harga : Rp 1.000,-  –  Rp2.000,- ( Murmer )